MILIARDER AL KAUTSAR AL AKBAR -- Bagi yang suka sepak bola pasti mengenal klub asal Inggris Manchester City, klub yang dilatih oleh Roberto Mancini pelatih asal Italia. Tahun ini Manchester City menjadi juara Liga Inggris setelah menunggu 44 tahun. Klub yang dulunya hanya medioker berubah menjadi klub yang mulai diperhitungkan di Liga Premier Inggris setelah datangnya pemiik baru yaitu Syeikh Mansour bin Zayed Al-Nahyan, konglomerat dari Uni Emirat Arab. Siapa Sebenarnya Syeikh Mansour?
Proses take over Manchester City (Man City) dari tangan Thaksin Shinawatra bulan September tahun 2008 oleh Abu Dhabi United Group Investment and Development Limited (ADUG) mencuat bukan karena tuduhan korupsi yang menjerat mantan Perdana Menteri Thailand tersebut. Tapi, lebih pada jumlah kekayaan yang dimiliki oleh ‘orang’ di balik ADUG. Di awal proses take over, nama Dr. Sulaiman al-Fahim disebut-sebut sebagai calon pemilik teranyar The Citizens. Namun, setelah pengambilalihan klub selesai, diketahui owner Man City adalah Syeikh Mansour bin Zayed al-Nahyan. Status multi miliarder Syeikh Mansour langsung meroketkan nama Man City sebagai klub yang memiliki dana terbesar seantero dunia!
Dia diangkat sebagai Ketua Dewan Menteri untuk Pelayanan, yang dianggap sebagai entitas menteri melekat pada Kabinet, yang terdiri dari sejumlah menteri yang memimpin Departemen Layanan. Sejak tahun 2000, ia memimpin Pusat Nasional untuk Dokumentasi dan Penelitian. Pada tahun 2005, ia menjadi wakil ketua Majelis Pendidikan Abu Dhabi (ADEC), ketua Yayasan Abu Dhabi, Otoritas Pangan Abu Dhabi dan Abu Dhabi Development Funds sejak tahun 2005. Pada tahun 2006, dia diangkat sebagai ketua Departemen Kehakiman Abu Dhabi.
Pada tahun 2007, ia diangkat sebagai Ketua Yayasan Amal Khalifa Bin Zayed. Syeikh Mansour menjabat sebagai Presiden Komisaris Bank Teluk Pertama, dan sebagai anggota Dewan Pengawas Yayasan Amal Zayed dan Kemanusiaan. Syeikh Mansour telah membentuk program beasiswa bagi siswa UEA untuk belajar di luar negeri. Ia juga ketua Otoritas Pacuan Kuda Uni emirat Arab (EHRA), menekankan cintanya untuk olahraga. (sumber)
Proses take over Manchester City (Man City) dari tangan Thaksin Shinawatra bulan September tahun 2008 oleh Abu Dhabi United Group Investment and Development Limited (ADUG) mencuat bukan karena tuduhan korupsi yang menjerat mantan Perdana Menteri Thailand tersebut. Tapi, lebih pada jumlah kekayaan yang dimiliki oleh ‘orang’ di balik ADUG. Di awal proses take over, nama Dr. Sulaiman al-Fahim disebut-sebut sebagai calon pemilik teranyar The Citizens. Namun, setelah pengambilalihan klub selesai, diketahui owner Man City adalah Syeikh Mansour bin Zayed al-Nahyan. Status multi miliarder Syeikh Mansour langsung meroketkan nama Man City sebagai klub yang memiliki dana terbesar seantero dunia!
Dia diangkat sebagai Ketua Dewan Menteri untuk Pelayanan, yang dianggap sebagai entitas menteri melekat pada Kabinet, yang terdiri dari sejumlah menteri yang memimpin Departemen Layanan. Sejak tahun 2000, ia memimpin Pusat Nasional untuk Dokumentasi dan Penelitian. Pada tahun 2005, ia menjadi wakil ketua Majelis Pendidikan Abu Dhabi (ADEC), ketua Yayasan Abu Dhabi, Otoritas Pangan Abu Dhabi dan Abu Dhabi Development Funds sejak tahun 2005. Pada tahun 2006, dia diangkat sebagai ketua Departemen Kehakiman Abu Dhabi.
Pada tahun 2007, ia diangkat sebagai Ketua Yayasan Amal Khalifa Bin Zayed. Syeikh Mansour menjabat sebagai Presiden Komisaris Bank Teluk Pertama, dan sebagai anggota Dewan Pengawas Yayasan Amal Zayed dan Kemanusiaan. Syeikh Mansour telah membentuk program beasiswa bagi siswa UEA untuk belajar di luar negeri. Ia juga ketua Otoritas Pacuan Kuda Uni emirat Arab (EHRA), menekankan cintanya untuk olahraga. (sumber)
0 komentar:
Posting Komentar