Presiden Jokowi akan Hadiri HUT ke-130 Istana Kesultanan Terkaya di Sumut

MILIARDER AL KAUTSAR AL AKBAR -- Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo atau Jokowi direncanakan akan membuka perayaan hari ulang tahun (HUT) Istana Maimun yang ke-130 tahun pada bulan Agustus mendatang.

Ketua Pembina Yayasan Sultan Ma’moen Al Rasyid, HTM Ichsan Al Rajid mengatakan, Presiden Jokowi direncanakan akan hadir dan juga membuka acara. Hal tersebut sebagai bentuk dukungan pemerintah terdapat kemajuan Istana Maimun.

“Di tahun ini, Istana Maimun akan merayakan ulang tahun ke-130 dan direncanakan akan diadakan pada tanggal 24 hingga 26 Agustus mendatang,” katanya.


Ichsan menjelaskan, ulang tahun kali ini memang cukup berbeda dari tahun sebelumnya, karena tahun ini melibatkan cukup banyak pihak seperti bekerja sama dengan Asosiasi Perusahaan Penyelenggara dan Pelaksana Acara (APPARA) Indonesia. (sumber)

Wisata Teroeongan

Walaupun belum bisa diketahui secara pasti di mana keberadaannya, terowongan Istana Maimun diyakini bakal menjadi objek baru wisata Kota Medan. Pasalnya, seiring dengan desas-desus yang tersiar di masyarakat, kebenaran terowongan yang diyakini berada di bawah tanah tersebut masih membuat penasaran.

Ketua Umum Yayasan Sultan Ma'moen Al Rasyid, Tengku Mayul saat disinggung soal terowongan di Istana Maimun tidak membantah kebenaran cerita yang beredar hingga ke masyarakat itu.

Malah, katanya, cerita itu telah berlangsung secara turun temurun dari leluhur mereka kepada para keturunan Sultan Ma'moen Al Rasyid sendiri.

"Sekitar 126 tahun yang lalu, anak dari Sultan Amiruddin yaitu Tengku Kamilludin pernah menceritakan kepada kami soal adanya terowongan di Istana Maimun. Dan hingga sekarang, cerita itu masih diyakini," katanya kepada MedanBisnis, Senin (20/1) di Medan.

Dan, untuk menguji kebenaran cerita itu, tahun 1985, seorang ahli waris istana pernah mencoba masuk ke dalam terowongan guna melihat bagaimana isinya. Sayang ia tidak berhasil masuk jauh kedalam karena mengalami kesulitan.

"Di pintu masuk terowongan seperti banyak terdapat kandungan gas. Soalnya semakin ke dalam, lampu pijar yang dibawa justru pecah," ungkapnya.

Mayul mengatakan, di dalam terowongan tersebut banyak terdapat sejumlah ruangan, termasuk penjara bawah tanah. Namun seberapa luasnya, ia tidak tahu.

"Kemungkinan, terowongan itu sampai ke kawasan Kota Matsum, termasuk Mesjid Raya Al-Mashun dan taman Sri Deli. Soalnya di Jalan Puri dahulu ada terdapat istana, dan terowongan itu sering dilalui para tentara Melayu zaman dahulu," jelasnya.

Akan tetapi, Tengku Mayul menolak untuk memberitahukan di mana pintu masuk terowongan istana Maimun itu. Sebab, menurutnya, kerahasiaan terowongan itu masih harus dijaga sebelum dibuka secara resmi untuk pariwisata.

"Setahun yang lalu yayasan pernah menyurati Pemko Medan, Dinas Pariwisata, Arkeolog, dan Balitbang agar membuat penelitian soal terowongan Istana Maimun. Tetapi sayang, hingga sekarang surat itu tidak pernah dibalas," keluhnya.

Dikatakannya, untuk meneliti terowongan tersebut, pihaknya tidak mungkin melakukan kerja sama dengan pihak ketiga, apalagi melakukan penelitian sendiri. Sebab membutuhkan biaya yang sangat besar.

"Bagaimana pun Istana Maimun adalah peninggalan sejarah, sehingga kita tak mungkin bekerja sama dengan pihak ketiga. Jadi kita hanya berharap pemerintah dapat menjawab surat kami itu agar penelitian pada terowongan Istana Maimun dapat segera dilakukan," pungkasnya.

Sebelumnya, Sekretaris Umum Yayasan Sultan Ma"moen Al Rasyid Tengku Moharsyah mengaku jumlah kunjungan wisatawan ke Istana Maimun dari tahun ketahun mengalami peningkatan. Malah dalam sebulannya, Istana Maimun mampu menyedot kunjungan hingga 24.000 orang, hanya dengan mengandalkan seni tari-tarian, pakaian kerajaan, serta keunikan bangunan istana.

Namun, banyak juga pengunjung Istana Maimun yang merasa kurang puas. Pasalnya, selain tidak semua ruangan istana bisa dimasuki karena masih ditempati sebagian keluarga kerajaan, juga hal yang ditonjolkan Istana Maimun terkesan hanya begitu-begitu saja. (sumber)
Share on Google Plus

About peace

0 komentar:

Posting Komentar