MILIARDER AL KAUTSAR AL AKBAR -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para pengusaha muda yang tergabung dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) berperan dalam pembangunan termasuk di daerah-daerah.
"Tadi sudah banyak dikatakan Ketua Ikatan Senior Hipmi atau ISHI Oesman Sapta Odang bahwa kalau kita kembali ke tahun-tahun 1970-1980-an, kiprah Hipmi sangat kelihatan," kata Presiden Jokowi dalam sambutan dalam acara Silahrurahmi dan Dialog Nasional ISHI di Jakarta, Jumat (26/8/2016)
Ia berharap pada era atau saat ini, Hipmi juga berperan besar dalam pembangunan nasional baik di Jakarta maupun di daerah karena tantangan yang dihadapi bukan semakin ringan.
Kondisi ekonomi dunia ditandai dengan banyak negara yang pertumbuhan ekonominya turun, ada yang turun 3 atau 2 persen, bahkan ada minus 3,5 persen.
Menurut Presiden, dalam kondisi demikian kebijakan dan komitmen pemerintah adalah adanya keterbukaan dan kompetisi.
"Itu yang harus kita lakukan, kompetisi antarnegara, antarkawasan sudah tidak bisa ditolak. MEA sudah mulai 2016, keterbukaan itu akan berlanjut pada 2018 di mana perpajakan dan perbankan akan terbuka, mau nabung di manapun akan ketahuan," kata Presiden Jokowi.
Menurut Presiden Jokowi, kondisi global yang melemah saat ini diperparah dengan kondisi politik regional di kawasan Timur Tengah dan Uni Eropa yang kurang menguntungkan.
"Kondisi di Timur Tengah kurang menguntungkan sementara di Eropa kebanjiran pengungsi," kata Jokowi dalam acara yang dihadiri para mantan Ketua Hipmi seperti Siswono Yudhohusodo, Aburizal Bakrie, M Lutfi dan lainnya.
Dalam kesempatan itu Jokowi menjelaskan alasan pemerintah berkomitmen pada keterbukaan dan kompetisi.
"Setelah saya pelajari, orang kita kalau diberi komptetitor justru bergerak dengan sepenuh tenaga, sementara yang diberi fasilitas, subsidi, dimanjakan justru tak berkembang," katanya.
Ia mencontohkan Garuda Indonesia dan bank-bank BUMN yang berkembang dan memperoleh profit setelah pemerintah membuka pintu masuk bagi bank atau perusahaan penerbangan asing.
Berikan kontribusi
Sementara itu, Wakil Ketua MPR yang juga Ketua Ikatan Senior Hipmi Indonesia (ISHI) Oesman Sapta Odang mengungkapkan senior Hipmi akan memberikan kontribusi kepada pemerintah untuk perbaikan ekonomi Indonesia ke depan.
"Senior Hipmi dan Hipmi akan mengadakan diskusi-diskusi dan memberikan kontribusi pada pemerintah," kata Oesman Sapta.
Tampak hadir di antaranya Aburizal Bakrie, Agung Laksono, Siswono Judohusodo, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Ketua DPR Ade Komarudin, Ketua DPD Irman Gusman, Menko Perekonomian Darmin Nasution, serta para pengusaha senior.
Menurut Oesman Sapta, banyak senior Hipmi yang juga pakar ekonomi, mantan menteri, dan pengurus partai politik yang mempunyai kewenangan di lembaga legislatif. "Jadi tidak mustahil mereka bisa memberikan asumsi-asumsi untuk perbaikan ekonomi kita ke depan," katanya.
Sebelumnya dalam pengantar silaturahmi dan dialog nasional, Oesman Sapta memberikan apresiasi terhadap kehadiran Presiden Joko Widodo sebagai bukti nyata kebersamaan dan perhatian kepada pengusaha nasional terutama senior Hipmi baik di pusat maupun daerah.
"Presiden Jokowi juga anggota Hipmi. Tadi ikut berdiri menyanyikan mars ISHI," ucap Oso, panggilan Oesman Sapta.
Senior Hipmi, lanjut Oso, patut dan sangat wajar dapat aktif memberi dukungan penuh kepada presiden dan pemerintah agar semua program pemerintah yang dicanangkan bisa berhasil.
Oso menambahkan pertumbuhan ekonomi membaik dari 4,2 persen menjadi 5 peraen. Kesenjangan ekonomi juga berkurang dari 0,43 menjadi 0,397. "Padahal banyak negara yang pertumbuhan ekonominya turun dan negatif," katanya.
Dalam kesempatan itu Oso mengatakan tantangan pemerintah adalah membangun industri berbasis sumber daya alam dan sumber daya manusia yang berpendidikan menengah.
"Pemerintah bisa memilih empat sektor induatri yang diprioritaskan yaitu industri pertanian, maritim, pariwisata, dan industri kreatif. Jadi tidak semua industri dicampuri pemerintah," katanya. (Sumber)
"Tadi sudah banyak dikatakan Ketua Ikatan Senior Hipmi atau ISHI Oesman Sapta Odang bahwa kalau kita kembali ke tahun-tahun 1970-1980-an, kiprah Hipmi sangat kelihatan," kata Presiden Jokowi dalam sambutan dalam acara Silahrurahmi dan Dialog Nasional ISHI di Jakarta, Jumat (26/8/2016)
Ia berharap pada era atau saat ini, Hipmi juga berperan besar dalam pembangunan nasional baik di Jakarta maupun di daerah karena tantangan yang dihadapi bukan semakin ringan.
Kondisi ekonomi dunia ditandai dengan banyak negara yang pertumbuhan ekonominya turun, ada yang turun 3 atau 2 persen, bahkan ada minus 3,5 persen.
Menurut Presiden, dalam kondisi demikian kebijakan dan komitmen pemerintah adalah adanya keterbukaan dan kompetisi.
"Itu yang harus kita lakukan, kompetisi antarnegara, antarkawasan sudah tidak bisa ditolak. MEA sudah mulai 2016, keterbukaan itu akan berlanjut pada 2018 di mana perpajakan dan perbankan akan terbuka, mau nabung di manapun akan ketahuan," kata Presiden Jokowi.
Menurut Presiden Jokowi, kondisi global yang melemah saat ini diperparah dengan kondisi politik regional di kawasan Timur Tengah dan Uni Eropa yang kurang menguntungkan.
"Kondisi di Timur Tengah kurang menguntungkan sementara di Eropa kebanjiran pengungsi," kata Jokowi dalam acara yang dihadiri para mantan Ketua Hipmi seperti Siswono Yudhohusodo, Aburizal Bakrie, M Lutfi dan lainnya.
Dalam kesempatan itu Jokowi menjelaskan alasan pemerintah berkomitmen pada keterbukaan dan kompetisi.
"Setelah saya pelajari, orang kita kalau diberi komptetitor justru bergerak dengan sepenuh tenaga, sementara yang diberi fasilitas, subsidi, dimanjakan justru tak berkembang," katanya.
Ia mencontohkan Garuda Indonesia dan bank-bank BUMN yang berkembang dan memperoleh profit setelah pemerintah membuka pintu masuk bagi bank atau perusahaan penerbangan asing.
Berikan kontribusi
Sementara itu, Wakil Ketua MPR yang juga Ketua Ikatan Senior Hipmi Indonesia (ISHI) Oesman Sapta Odang mengungkapkan senior Hipmi akan memberikan kontribusi kepada pemerintah untuk perbaikan ekonomi Indonesia ke depan.
"Senior Hipmi dan Hipmi akan mengadakan diskusi-diskusi dan memberikan kontribusi pada pemerintah," kata Oesman Sapta.
Tampak hadir di antaranya Aburizal Bakrie, Agung Laksono, Siswono Judohusodo, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Ketua DPR Ade Komarudin, Ketua DPD Irman Gusman, Menko Perekonomian Darmin Nasution, serta para pengusaha senior.
Menurut Oesman Sapta, banyak senior Hipmi yang juga pakar ekonomi, mantan menteri, dan pengurus partai politik yang mempunyai kewenangan di lembaga legislatif. "Jadi tidak mustahil mereka bisa memberikan asumsi-asumsi untuk perbaikan ekonomi kita ke depan," katanya.
Sebelumnya dalam pengantar silaturahmi dan dialog nasional, Oesman Sapta memberikan apresiasi terhadap kehadiran Presiden Joko Widodo sebagai bukti nyata kebersamaan dan perhatian kepada pengusaha nasional terutama senior Hipmi baik di pusat maupun daerah.
"Presiden Jokowi juga anggota Hipmi. Tadi ikut berdiri menyanyikan mars ISHI," ucap Oso, panggilan Oesman Sapta.
Senior Hipmi, lanjut Oso, patut dan sangat wajar dapat aktif memberi dukungan penuh kepada presiden dan pemerintah agar semua program pemerintah yang dicanangkan bisa berhasil.
Oso menambahkan pertumbuhan ekonomi membaik dari 4,2 persen menjadi 5 peraen. Kesenjangan ekonomi juga berkurang dari 0,43 menjadi 0,397. "Padahal banyak negara yang pertumbuhan ekonominya turun dan negatif," katanya.
Dalam kesempatan itu Oso mengatakan tantangan pemerintah adalah membangun industri berbasis sumber daya alam dan sumber daya manusia yang berpendidikan menengah.
"Pemerintah bisa memilih empat sektor induatri yang diprioritaskan yaitu industri pertanian, maritim, pariwisata, dan industri kreatif. Jadi tidak semua industri dicampuri pemerintah," katanya. (Sumber)
0 komentar:
Posting Komentar