Kherson Diganti Bakhmut, Rusia Gunakan Strategi Kucing-kucingan dengan Ukraina

Rusia dilaporkan menarik pasukan daei sisi barat Kherson. Ukraina mengklaim ini sebagai kemenangan meski curiga bahwa penarikan pasukan Rusia itu hanya sebuah strategi.

Dan itu ternyata benar. Pasukan Rusia dari Kherson digunakan untuk memperluas wilayah di Bakhmut sebuah wilayah Tatar bernama Bashkorkostan. 


Diduga strategi kucing-kucingan Rusia ini atau dikenal juga dengan istilah Hit and Run dilakukan untuk mengatasi konsentrasi pasukan Ukraina di Kherson dengan menguasai wilayah Ukraina yang tidak diperkuat dengan konsentrasi pasukan.

Pada konflik Suriah, FSA yang didukung koalisi AS juga melakukan strategi ini.

Jika Homs dikuasai kembali oleh pasukan rejim Bashar Al Assad, FSA pindah ke Hama dan mengklaim membebaskan daerah tersebut.

Lalu jika Damaskus merebut kembali Hama mereka kembali ke Homs atau Aleppo. Hingga suatu saat FSA menguasai sekitar 60 persen wilayah Suriah.

Barulah pada 2013, Damaskus diperkirakan berhasil menginfiltrasi ISIS dan membuatnya masuk ke Suriah merebut beberapa wilayah FSA di Raqaa dan Deir Ezzour sehingga Damaskus tidak perlu ikut main kucing-kucingan dengan FSA.

Infiltrasi ini membuat berang AS karena sebagian organisasi yang tergabung dengan ISIS dulunya merupakan binaan AS di milisi Sons of Iraq dan saat itu masih dalam bentuk ISI Irak tanpa Suriah.

AS kemudian memperkuat milisi YPG Kurdi Suriah yang akhirnya menjadi SDF (Qasad) untuk merebut kembali wilayah Suriah yang dikuasai ISIS khususnya di Raqqa dan Deir Ezzour.

Sementara itu, Damaskus juga memanfaatkan perang AS vs ISIS untuk merebut wilayah ISIS di sekitar Damaskus, Homs dan Hama.

Jika Ukraina berusaha merebut sisa kota Kherson dengan kekuatan penuh, maka Rusia tingga merebut kembali wilayah Ukraina yang lemah pertahanannya.

Share on Google Plus

About peace

0 komentar:

Posting Komentar